Wednesday, January 2, 2013
Model Pelaksanaan E-Learning di Sekolah
Secara ringkas, e-learning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam sistem digital melalui internet. Oleh karena itu e-leraning perlu mengadaptasi unsur-unsur yang biasa dilakukan dalam sistem pembelajaran konvensional. Misalnya dimulai dari perumusan tujuan yang operasional dan dapat diukur, ada apersepsi atau pre test, membangkitkan motivasi, menggunakan bahasa yang komunikatif, uraian materi yang jelas, contoh-contoh kongkrit, problem solving, tanya jawab, diskusi, post test, sampai penugasan dan kegiatan tindak lanjutnya. Oleh karena itu merancang e-laarning perlu melibatkan pihak terkait, antara lain: guru, ahli materi, ahli komunikasi, programmer, seniman, dll.
Sedangkan untuk strategi pelaksanaan model pembelajaran e-learning, setidaknya terdapat empat model yang dapat digunakan dalam pelaksanaan e-learning di sekolah-sekolah. Setiap model yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan bergantung kepada infrastruktur telekomunikasi dan peralatan yang tersedia di sekolah. Model-model tersebut ialah:
Selective Model
Jika jumlah komputer sangat terbatas, ia dapat ditunjukkan kepada siswa sebagai bahan demontrasi saja. Jika ada beberapa komputer, siswa diberi peluang untuk mendapat sedikit pengalaman hands-on.
Sequential Model
Jika jumlah komputer sedikit, siswa dalam kelompok kecil bergerak dari satu set sumber informasi ke sumber yang lain. Bahan e-learning digunakan sebagai bahan rujukan atau bahan informasi baru. Jika terdapat beberapa komputer, siswa diberi peluang untuk mendapatkan pengalaman hands-on.
Static Station Model
Jika jumlah komputer sedikit, guru mempunyai beberapa sumber berbeda untuk mencapai objektif pembelajaran yang sama. Bahan e-learning digunakan oleh beberapa kelompok siswa manakala siswa lain menggunakan sumber yang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.
Laboratory Model
Jika jumlah komputer mencukupi untuk semua siswa, maka bahan e-learning dapat digunakan oleh semua siswa sebagai bahan pembelajaran mandiri. Model ini boleh digunakan jika sekolah mempunyai perangkat komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet
Label:
model
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment