Menurut saya tidaka ada model
pembelajaran yang memang benar-benar sesuai untuk pengemabangan e-learning,
karena semua model mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing,
sehingga di dalam e-learning perlu adanya metode blended learning. Blended Learning dapat didefinisikan sebagai perpaduan metode
belajar tatap muka dengan materi yang
diberikan secara online. Dari segi pendidikan, Blended Learning akan
memberikan banyak keuntungan bagi peserta didik karena merupakan
pembelajaran yang didesain untuk mahasiswa. Dalam hal ini, pengajar akan
menentukan kurikulum, lingkungan dan aktivitas pembelajaran yang bisa diberikan
secara online dan tatap muka berdasarkan tingkat kesukaran, minat dan gaya
belajar mahasiswa. Kemudian mahasiswa secara mandiri bisa menentukan kapan
saatnya belajar. Jika mereka tidak bisa hadir di dalam kelas, mereka masih bisa
melihat materi yang diberikan secara
tatap muka dengan mengaksesnya secara online, sehingga peserta didik masih
tetap bisa aktif terlibat dan tidak ketinggalan materi dari temannya. Di dalam
mendesain model pembelajarannya sendiri yang pertama dilakukan yaitu melakukan
analisis pembelajaran e-learning berdasarkan kebutuhan pendidik dan peserta
didik. Setelah semua analisis yang dibutuhkan sudah diketahui barulah mendesain
prototype pembelajarannya. Kemudian mempraktekannya dan setelah itu barulah
penilaian dari semua proses yang telah dilakukan, yaitu apakah model tersebut
sudah relevan untuk mengatasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar berbasis
e-learning.
Strategi
pembelejaran yaitu suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah
keadaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan. Di dalam e-learning
strategi pembalajaran dapat dilakukan melalui materi yang
ditampilkan di dalam web pembelajaran harus menunjang penyampaian informasi
yang benar atau valid sehingga dapat dipercaya, tidak hanya mengutamakan sisi
keindahan dari desain web pembelajaran, memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar
yang digunakan sehingga pembelajaran dapat terarah sesuai dengan tujuannya,
selain itu juga harus memperhatikan teknik evaluasi kemajuan mahasiswa dalam
belajar. Materi dari pendidikan dan pelatihan dapat diambil dari sumber-sumber
yang valid, materi bahkan dapat diproduksi berdasarkan sumber dari
tenaga-tenaga ahli. Misalnya, tampilan video digital yang menampilkan seorang
ahli dalam bidang kesehatan atau dokter menunjukkan bagaimana caranya merawat
pasien yang sedang sakit dengan benar. Dengan animasi 3 dimensi dapat
ditunjukkan bagaimana cara melakukan operasi atau bedah yang benar. Sehingga
proses pembelajaran tetap dapat berjalan dengan interaktif,efektif dan
berkualitas walaupun hanya di dunia maya.
0 komentar:
Post a Comment